Contoh Naskah Drama Ketoprak Suminten Edanl
Contoh Naskah Drama Ketoprak Suminten Edan
Ketoprak adalah salah satu jenis seni pertunjukan tradisional Jawa yang menggabungkan unsur drama, musik, tari, dan humor. Ketoprak biasanya mengambil cerita dari sejarah, legenda, atau kisah rakyat yang disesuaikan dengan kondisi zaman. Salah satu contoh naskah drama ketoprak yang terkenal adalah Suminten Edan, yang menceritakan kisah cinta antara Suminten, seorang putri kerajaan, dan Edan, seorang pemuda desa yang gila.
Naskah drama ketoprak Suminten Edan ini ditulis oleh Ki Nartosabdho, seorang maestro ketoprak yang juga dikenal sebagai pencipta lagu-lagu campursari. Naskah ini pertama kali dipentaskan pada tahun 1974 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Naskah ini mengandung pesan moral tentang kesetiaan, kejujuran, dan keberanian dalam menghadapi cobaan hidup. Berikut adalah ringkasan naskah drama ketoprak Suminten Edan:
Download File: https://t.co/h1zhc8ibeL
Ringkasan Naskah Drama Ketoprak Suminten Edan
Naskah drama ketoprak Suminten Edan terdiri dari empat babak. Babak pertama berlatar di keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dimana Suminten, putri bungsu Sultan Hamengkubuwono IX, sedang merayakan ulang tahunnya. Suminten adalah seorang putri yang cantik, cerdas, dan baik hati. Ia sangat dicintai oleh ayahnya, tetapi juga diidam-idamkan oleh banyak pangeran dari kerajaan lain. Salah satu pangeran yang ingin mempersunting Suminten adalah Pangeran Wironegoro dari kerajaan Mataram. Pangeran Wironegoro adalah seorang pangeran yang tampan, kaya, dan berkuasa, tetapi juga sombong, licik, dan kejam. Ia berencana untuk menyerang keraton Ngayogyakarta dan merebut tahta Sultan Hamengkubuwono IX.
Babak kedua berlatar di desa Karanganyar, dimana Edan, seorang pemuda desa yang gila, sedang bermain-main dengan teman-temannya. Edan adalah seorang pemuda yang lucu, jujur, dan berani, tetapi juga bodoh, kotor, dan tidak punya pekerjaan. Ia sering menjadi bahan ejekan dan olok-olok orang desa. Namun, ia tidak pernah marah atau sedih. Ia selalu bersyukur dengan hidupnya yang sederhana dan bahagia. Suatu hari, ia bertemu dengan Suminten yang sedang berkunjung ke desa Karanganyar bersama rombongan keraton. Edan langsung jatuh cinta pada Suminten dan berusaha mendekatinya dengan cara-cara yang aneh dan konyol. Suminten awalnya merasa jijik dan takut pada Edan, tetapi lama-lama ia mulai tertarik dan terhibur oleh kelucuan dan kepolosannya.
Babak ketiga berlatar di hutan Wonosobo, dimana Pangeran Wironegoro sedang memimpin pasukannya untuk menyerang keraton Ngayogyakarta. Ia mendapat bantuan dari Ki Ageng Mangir, seorang dukun sakti yang bisa mengubah wujud menjadi harimau. Pangeran Wironegoro berjanji akan memberikan Suminten sebagai istri kepada Ki Ageng Mangir jika ia berhasil membantunya merebut tahta Sultan Hamengkubuwono IX. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan rombongan keraton Ngayogyakarta yang sedang kembali dari desa Karanganyar. Mereka langsung menyerang rombongan tersebut dengan kejam. Suminten berhasil melarikan diri dari serangan itu, tetapi tersesat di hutan. Ia bertemu dengan Edan yang kebetulan juga sedang berada di hutan. Edan melindungi Suminten dari bahaya dan membawanya ke sebuah pondok di pinggir hutan. Di sana, mereka semakin dekat dan saling mengungkapkan perasaan mereka.
Babak keempat berlatar di keraton Ngayogyakarta, dimana Sultan Hamengkubuwono IX sedang berduka karena mendengar kabar bahwa putrinya, Suminten, telah tewas dalam serangan Pangeran Wironegoro. Ia bersiap-siap untuk mempertahankan keratonnya dari serbuan musuh. Pangeran Wironegoro dan Ki Ageng Mangir berhasil menembus pertahanan keraton dan sampai di depan pintu gerbang utama. Mereka menuntut agar Sultan Hamengkubuwono IX menyerahkan tahta dan Suminten kepada mereka. Tiba-tiba, muncul Edan yang membawa Suminten di punggungnya. Ia mengatakan bahwa ia adalah suami Suminten dan akan melawan siapa saja yang mengganggu istrinya. Ia pun berduel dengan Pangeran Wironegoro dan Ki Ageng Mangir dengan menggunakan senjata-senjata yang aneh dan lucu, seperti pisang, kentang, dan telur. Dengan bantuan Suminten, ia berhasil mengalahkan kedua musuhnya dan menyelamatkan keraton Ngayogyakarta. Sultan Hamengkubuwono IX merasa terharu dan bersyukur atas keberanian dan kesetiaan Edan. Ia pun menerima Edan sebagai menantu dan menyerahkan tahta kepada mereka. Naskah drama ketoprak Suminten Edan pun berakhir dengan bahagia.
Sumber Naskah Drama Ketoprak Suminten Edan
Naskah drama ketoprak Suminten Edan ini dapat ditemukan di beberapa sumber online, seperti:
[SoundCloud], dimana terdapat rekaman audio naskah drama ketoprak Suminten Edan yang dibawakan oleh RamulFtrande.
[SoundCloud], dimana terdapat rekaman audio naskah drama ketoprak Suminten Edan yang dibawakan oleh Fred Klein.
[SoundCloud], dimana terdapat rekaman audio naskah drama ketoprak Suminten Edan yang dibawakan oleh Albert.
Naskah drama ketoprak Suminten Edan ini juga dapat dilihat di beberapa video online, seperti:
[YouTube]( dimana terdapat video pertunjukan naskah drama ketoprak Suminten Edan yang dipentaskan oleh grup ketoprak Krido Laras.
[YouTube]( dimana terdapat video pertunjukan naskah drama ketoprak Suminten Edan yang dipentaskan oleh grup ketoprak Langen Budaya.
[YouTube]( dimana terdapat video pertunjukan naskah drama ketoprak Suminten Edan yang dipentaskan oleh grup ketoprak Mataram.